Memiliki wajah tampan merupakan hal yang diinginkan semua pria. Banyak pria yang tampan sejak lahir atau memang sudah ganteng dari sononya. Tapi ada pula pria yang memiliki wajah yang pas pasan.
Tak sedikit di antara pria pria tersebut rela melakukan berbagai hal untuk membuat wajahnya menjadi lebih rupawan. Termasuk di antaranya adalah operasi plastik untuk mengubah wajah.
Bukankan seharusnya kita mensyukuri anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa apa adanya? Memangnya apakah perlu melakukan berbagai hal untuk menjadi tampan? Benarkah ketampanan itu merupakan hal yang sangat penting bagi pria? Apa keuntungan menjadi pria tampan?
Coba kita tanyakan pada pria-pria dibawah ini. Mereka adalah pria yang tampan alami dan bukan hasil operasi plastik. Tapi, malah ketampanan mereka membawa petaka.
Ada yang dibully, ada yang dikenakan pajak lebih tinggi, bahkan ada pula yang dideportasi! Mari kita simak kisah-kisah dari pria yang rugi karena terlalu tampan berikut ini.
Junaid Ahmed, pria berusia 21 tahun asal Peterborough ini dulunya punya kisah kelam. Dilansir dari dailymail.co.uk,obsesi Junaid berdandan dan merawat diri saat ini merupakan akibat dari dirinya dulu yang dibully di sekolah.
Sebelum pindah ke Peterborough, Junaid menghabiskan waktu tiga tahun tinggal di London sebagai mahasiswa jurusan fashion. Sebelumnya saat di bangku sekolah, Junaid pernah jadi korban bullying karena wajahnya yang dianggap terlalu tampan.
“Itu adalah masa paling kelam dalam hidupku. Aku dibully. Mereka tak suka dengan wajahku. Aku memang salah satu pria paling tampan di sekolahku dan mereka tidak menyukainya,” kata Junaid. “Itulah sebabnya hidungku bengkok karena mereka mematahkan hidungku tak hanya sekali tapi dua kali. Mereka ingin membakarku agar aku tak tampan lagi.
Aku masih heran sampai sekarang ‘kenapa harus aku? apa salahku? kenapa orang-orang membenciku?’ Jahat sekali. Mereka bahkan tak setampan diriku dan tak akan pernah bisa,” katanya lagi.
Omar Borkan Al Gala merupakan satu dari tiga pemuda asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE) yang beberapa waktu lalu, diusir dari Arab Saudi karena dianggap terlalu ganteng.
Omar beserta dua pria muda lainnya yang tidak disebutkan namanya, datang ke Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan Jenadrivah Heritage and Cultural Festival yang digelar di ibukota Riyadh belum lama ini. Namun seperti dilansir The Sun, tiba-tiba mereka malah ditangkap polisi setempat.
Polisi syariah di kota itu atau Mutaween, beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat. Menurut Mutaween, dikhawatirkan para wanita setempat tidak akan mampu menahan diri dan tergoda dengan ketiga pria tersebut.
Analis ekonomi Morinaga Takuro menwarkan solusi unik. Morinaga mengusulkan pemerintah memberlakukan pajak ganda atau pajak lebih tinggi untuk pria tampan.
Di sisi lain, pajak untuk pria kurang ganteng dikurangi. Alasannya, dengan penerapan pajak proporsi itu, maka pria dengan wajah pas-pasan diharapkan mencari perempuan, menikah, dan memiliki anak. Pasalnya, Morinaga menganalisis, kaum muda Jepang mengalami ‘kesenjangan cinta’. Jadi, katanya, selain kesenjangan kekayaan, kesenjangan cinta pun berkontribusi pada rendahnya kelahiran bayi di Jepang.
Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa jika Jepang mengenakan pajak untuk pria tampan dan mengurangi pajak dari orang-orang yang tidak begitu tampan, maka mungkin perekonomian negara akan lebih baik dalam waktu satu tahun.
Pajak yang diusulkannya itu akan membuat pria dengan wajah rupawan membayar pajak dua kali lebih besar dibanding pria jelek. Malah, pajak yang dibayarkan pria jelek akan dikurangi 10-20%. Untuk menentukan seorang pria tampan atau jelek, akan dibentuk satu panel yang beranggotakan perempuan. Panel inilah yang akan memutuskan ganteng atau tidak seorang pria.
Nah, itulah bukti bahwa tidak selamanya wajah ganteng membawa keuntungan. Jadi bagi orang yang memiliki wajah pas-pasan syukuri saja nikmat Tuhan Yang Maha Esa, karena yang Dia anugerahkan pada kita merupakan yang terbaik bagi kita.
Tak sedikit di antara pria pria tersebut rela melakukan berbagai hal untuk membuat wajahnya menjadi lebih rupawan. Termasuk di antaranya adalah operasi plastik untuk mengubah wajah.
Bukankan seharusnya kita mensyukuri anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa apa adanya? Memangnya apakah perlu melakukan berbagai hal untuk menjadi tampan? Benarkah ketampanan itu merupakan hal yang sangat penting bagi pria? Apa keuntungan menjadi pria tampan?
Mungkin Karena Terlalu Tampan, Pria-Pria Ini Malah Sial..!!
Coba kita tanyakan pada pria-pria dibawah ini. Mereka adalah pria yang tampan alami dan bukan hasil operasi plastik. Tapi, malah ketampanan mereka membawa petaka.
Ada yang dibully, ada yang dikenakan pajak lebih tinggi, bahkan ada pula yang dideportasi! Mari kita simak kisah-kisah dari pria yang rugi karena terlalu tampan berikut ini.
1. Junaid Ahmed, dibully karena terlalu tampan
Junaid Ahmed, pria berusia 21 tahun asal Peterborough ini dulunya punya kisah kelam. Dilansir dari dailymail.co.uk,obsesi Junaid berdandan dan merawat diri saat ini merupakan akibat dari dirinya dulu yang dibully di sekolah.
Sebelum pindah ke Peterborough, Junaid menghabiskan waktu tiga tahun tinggal di London sebagai mahasiswa jurusan fashion. Sebelumnya saat di bangku sekolah, Junaid pernah jadi korban bullying karena wajahnya yang dianggap terlalu tampan.
“Itu adalah masa paling kelam dalam hidupku. Aku dibully. Mereka tak suka dengan wajahku. Aku memang salah satu pria paling tampan di sekolahku dan mereka tidak menyukainya,” kata Junaid. “Itulah sebabnya hidungku bengkok karena mereka mematahkan hidungku tak hanya sekali tapi dua kali. Mereka ingin membakarku agar aku tak tampan lagi.
Aku masih heran sampai sekarang ‘kenapa harus aku? apa salahku? kenapa orang-orang membenciku?’ Jahat sekali. Mereka bahkan tak setampan diriku dan tak akan pernah bisa,” katanya lagi.
2. Omar Borkan, aktor ganteng yang dideportasi
Omar Borkan Al Gala merupakan satu dari tiga pemuda asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE) yang beberapa waktu lalu, diusir dari Arab Saudi karena dianggap terlalu ganteng.
Omar beserta dua pria muda lainnya yang tidak disebutkan namanya, datang ke Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan Jenadrivah Heritage and Cultural Festival yang digelar di ibukota Riyadh belum lama ini. Namun seperti dilansir The Sun, tiba-tiba mereka malah ditangkap polisi setempat.
Polisi syariah di kota itu atau Mutaween, beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat. Menurut Mutaween, dikhawatirkan para wanita setempat tidak akan mampu menahan diri dan tergoda dengan ketiga pria tersebut.
3. Pria tampan di Jepang, dikenakan pajak lebih tinggi
Analis ekonomi Morinaga Takuro menwarkan solusi unik. Morinaga mengusulkan pemerintah memberlakukan pajak ganda atau pajak lebih tinggi untuk pria tampan.
Di sisi lain, pajak untuk pria kurang ganteng dikurangi. Alasannya, dengan penerapan pajak proporsi itu, maka pria dengan wajah pas-pasan diharapkan mencari perempuan, menikah, dan memiliki anak. Pasalnya, Morinaga menganalisis, kaum muda Jepang mengalami ‘kesenjangan cinta’. Jadi, katanya, selain kesenjangan kekayaan, kesenjangan cinta pun berkontribusi pada rendahnya kelahiran bayi di Jepang.
Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa jika Jepang mengenakan pajak untuk pria tampan dan mengurangi pajak dari orang-orang yang tidak begitu tampan, maka mungkin perekonomian negara akan lebih baik dalam waktu satu tahun.
Pajak yang diusulkannya itu akan membuat pria dengan wajah rupawan membayar pajak dua kali lebih besar dibanding pria jelek. Malah, pajak yang dibayarkan pria jelek akan dikurangi 10-20%. Untuk menentukan seorang pria tampan atau jelek, akan dibentuk satu panel yang beranggotakan perempuan. Panel inilah yang akan memutuskan ganteng atau tidak seorang pria.
Nah, itulah bukti bahwa tidak selamanya wajah ganteng membawa keuntungan. Jadi bagi orang yang memiliki wajah pas-pasan syukuri saja nikmat Tuhan Yang Maha Esa, karena yang Dia anugerahkan pada kita merupakan yang terbaik bagi kita.
Komentar
Posting Komentar