Restu Tuhan bergantung dengan restu Orang tua. Mungkin memang seharusnya kita harus patuh dan taat dengan omongan orang tua kita. Hal ini termasuk juga dalam urusan percintaan.
Pada suatu saat, di suatu momen bisa saja anda tidak mendapat restu dari orang tua terkait pasangan anda. Tentu hal ini menjadi dilema yang sangat berat dengan anda, pasangan anda, dan orang tua.
Kebanyakan orangtua selalu merasa tahu yang terbaik, ini tidak dapat dipungkiri karena mereka memang lebih banyak pengalaman hidup.
Tetapi apakah juga mencakup calon pasangan hidup Anda? Sebelum membuat putusan, sebaiknya mari mengevaluasi situasi hubungan Anda, dikutip dari Datingtips dan VIVAnews.
Tentu saja, orangtua punya alasan bila mereka memiliki kesan negatif terhadap seseorang. Tanyakan dengan sopan pada orangtua, mengapa mereka tidak menyukai pasangan Anda.
Keluhan mereka mungkin berkisar antara fisik, misalnya pacar Anda jauh lebih tua dari usia Anda. Atau mungkin juga karena perilaku pacar Anda yang terlalu lekat dengan Anda, padahal belum menikah.
Berbicaralah dengan teman-teman dekat Anda dan meminta pendapat mereka tentang pacar Anda. bila orang tua tak merestui kalian. Bila ada sesuatu yang kurang sreg, jangan mendebat mereka, sebaliknya dengarkanlah apa yang teman-teman sampaikan.
Tentunya mereka memiliki pendapat juga dan bila mirip dengan sikap orangtua Anda, maka memang ada masalah dengan pasangan Anda.
Kumpulkan semua informasi yang dapat tentang si dia. Lalu, evaluasilah. Tanyakan pada diri Anda, apakah akan tetap melanjutkan hubungan berdasarkan apa yang orang lain pikirkan tentang pacar Anda atau tidak.
Jika pacar Anda dianggap terlalu pemalu, mungkin dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengenal orang-orang di sekitar Anda. Bila pacar tidak menghormati orangtua Anda, Anda mungkin memang harus meninggalkannya.
Pada akhirnya, kata hati Anda sendirilah yang akan menentukan apakah kicah cinta ini akan berlanjut atau tidak.
Anda harus memastikan mengapa menyukainya atau mempertahankannya. Apakah ini karena cinta pertama? Apakah Anda dipaksa oleh rekan-rekan untuk mempunyai pacar? Apakah Anda merasa bahwa Anda harus punya pacar untuk menjadi orang yang ‘normal’?
Apakah karena semata-mata untuk memenuhi kebutuhan seksual atau apakah Anda melihat diri Anda akan menikah dengannya? Anda dapat menggunakan “alasan” untuk mengevaluasi apakah akan melanjutkan hubungan atau tidak.
Apakah pacar Anda memperlakukan Anda dengan hormat atau dia menganggap Anda sebagai “pelacurnya”?
Apakah dia pernah merugikan Anda baik secara fisik maupun emosional? Jika jawabannya tidak berada pada sisi positif, mungkin Anda perlu untuk mengakhiri hubungan.
Pada suatu saat, di suatu momen bisa saja anda tidak mendapat restu dari orang tua terkait pasangan anda. Tentu hal ini menjadi dilema yang sangat berat dengan anda, pasangan anda, dan orang tua.
Berikut 5 tipsnya, sebagai berikut..!!
Kebanyakan orangtua selalu merasa tahu yang terbaik, ini tidak dapat dipungkiri karena mereka memang lebih banyak pengalaman hidup.
Tetapi apakah juga mencakup calon pasangan hidup Anda? Sebelum membuat putusan, sebaiknya mari mengevaluasi situasi hubungan Anda, dikutip dari Datingtips dan VIVAnews.
1. Tanyakan orangtua Anda mengapa mereka tidak menyukai dan tak merestui pasangan Anda
Tentu saja, orangtua punya alasan bila mereka memiliki kesan negatif terhadap seseorang. Tanyakan dengan sopan pada orangtua, mengapa mereka tidak menyukai pasangan Anda.
Keluhan mereka mungkin berkisar antara fisik, misalnya pacar Anda jauh lebih tua dari usia Anda. Atau mungkin juga karena perilaku pacar Anda yang terlalu lekat dengan Anda, padahal belum menikah.
2. Tanyakan pada teman-teman Anda
Tentunya mereka memiliki pendapat juga dan bila mirip dengan sikap orangtua Anda, maka memang ada masalah dengan pasangan Anda.
3. Mengevaluasi masalah
Jika pacar Anda dianggap terlalu pemalu, mungkin dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengenal orang-orang di sekitar Anda. Bila pacar tidak menghormati orangtua Anda, Anda mungkin memang harus meninggalkannya.
Pada akhirnya, kata hati Anda sendirilah yang akan menentukan apakah kicah cinta ini akan berlanjut atau tidak.
4. Evaluasi hubungan Anda
Apakah karena semata-mata untuk memenuhi kebutuhan seksual atau apakah Anda melihat diri Anda akan menikah dengannya? Anda dapat menggunakan “alasan” untuk mengevaluasi apakah akan melanjutkan hubungan atau tidak.
5. Mengevaluasi sikapnya terhadap Anda
Apakah dia pernah merugikan Anda baik secara fisik maupun emosional? Jika jawabannya tidak berada pada sisi positif, mungkin Anda perlu untuk mengakhiri hubungan.
Komentar
Posting Komentar